Tips memilih kamera digital untuk pemula
Kali ini saya akan menulis kamera digital apa yang tepat untuk pemula.
Tulisan ini akan saya bagi menjadi dua bagian…
Bagian umum yang dapat diaplikasikan kapan saja, -selama teknologi
fotografi tidak berubah secara fundamental- dan bagian khusus yang
berisi rekomendasi merk dan tipe, yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Bagian umum
Tidak ada kamera digital (berikutnya saya hanya akan menulis kamera
saja) yang tepat bagi semua orang. Tiap kamera diperuntukkan untuk
kebutuhan tertentu dan untuk orang tertentu. Karena tiap orang punya
kebutuhan dan keinginan tertentu yang tidak sama dengan kebutuhan dan
keinginan yang lain. Namun yang jelas, setiap orang pengen fotonya
bagus.
Secara teknis, foto yang bagus itu dihasilkan oleh
-skill fotografer yang baik- dengan
-gear atau sistem yang bisa menghasilkan image quality (IQ) baik-
Supaya kita bisa menghasilkan IQ yang baik, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam sebuah sistem
1. Body kamera
2. Lensa
3. Lighting
Mana yang paling tinggi persentasenya ?
Tergantung orangnya,… suka fotografi yang natural (tanpa lighting) atau fotografi dengan menggunakan lighting.
Kalau menurut saya yang suka fotografi natural, lensa yang paling banyak
pengaruhnya. Saya sudah mencoba berbagai macam body dengan berbagai
macam lensa. Lebih bagus IQ dari -lensa bagus dan body biasa- daripada
-body bagus tapi lensanya biasa-.
Kalau anda suka fotografi dengan lighting, jelas lighting yang paling banyak pengaruhnya, kemudian lensa, baru body.
Lighting tersedia untuk semua kamera, tidak banyak yang spesifik, karena
tiap kamera memiliki sistem yang universal untuk mengoperasikan
lighting set. Sementara itu, tidak semua sistem (merk kamera dan lensa)
jajaran lensanya lengkap. Jadi apa jenis dan merk kamera yang tepat bagi
anda akan tergantung lensa apa yang tersedia dan bagaimana valuenya.
======================================================
Bagian khusus
Balik lagi ke keinginan dan kebutuhan, fotografi jenis apa yang anda minati ?
Saya akan mengajak anda mengenal jenis-jenis fotografi.
1. Landscape dan arsitektur
Fotografi landscape (pemandangan) dan arsitektur biasanya diambil
menggunakan lensa wide dengan bukaan kecil. Semua merk ada lensa
widenya. Dibandingkan merk lain, dibidang ini menurut saya Nikon yang
paling unggul DSLRnya. Body Nikon rentang Dynamic Rangenya tinggi. Lensa
Nikon juga terkenal tajam, warnanya pekat dan kontrast. Untuk kamera
yang berukuran kecil, saya merekomendasikan Fuji dan Olympus.
Jadi pilihannya :
a. Nikon D3100 body + 35mm f1.8 = 6jt-an
b. Fuji XE-1 + Fuji 35mm f1.4 = 12jt-an
c. Olympus EPL-5 + Olympus 12mm f2 = 15jt-an
2. Wildlife dan birding
Fotografi di alam liar biasanya menggunakan lensa tele dengan bukaan
sebesar mungkin agar bisa mengabadikan hewan yang bergerak cepat. Semua
kamera ada lensa telenya.
Khusus untuk Sony NEX dan Samsung NX, sampai saat ini belum ada telezoom yang mencapai 300mm.
Cuma diantara semua merk, Canon lah yang jajaran lensa tele nya paling
lengkap. Nikon ada di peringkat kedua, bukan karena kalah bagus, tapi
karena jajaran lensa telenya tidak selengkap Canon. Justru jika anda
memiliki dana lebih (diatas 20jt), lebih baik memilih Nikon daripada
Canon di bidang ini. Ini pilihan combo body dan kameranya.
a. Nikon D3100 + Nikon 70-300mm VR = 9jt-an (kualitas sekadarnya)
b.
Canon 600D + Canon 400mm f5.6L = 17jt-an
c.
Nikon D7100 + Nikon 300mm f2.8 VR II + TC14E = 80jt-an
Mungkin anda bertanya “loh kok 75 juta buat pemula” ? ….(opsi c)
Karena untuk professionalnya, mereka pake lensa harga 180jt (nikon 800mm
f5.6) atau 1 milyaran (canon 1200mm) . Jadi jangan kaget, emang ini
bidang fotografi yang paling mahal. Opsi b sudah bisa menghasilkan foto
yg sangat baik.
Sampai tulisan ini saya update
(10 September 2013) kamera mirrorless masih belum menunjukkan performa
yang menandingi kamera DSLR untuk fokusing objek bergerak. Silakan
google PDAF dan CDAF untuk informasi lebih detail.
3. Macro
Fotografi makro itu yang motret benda-benda kecil misalnya serangga dll
dan kita coba tampilkan sebesar mungkin dan sedetail mungkin. Menurut
saya dibidang ini Nikon dan Canon yang paling unggul
a. Canon 600D atau Nikon D3100 + lensa Tokina 100mm f2.8 = 10jt-an
b. Canon 600D + Sigma 180mm f2.8 macro OS = 20jt-an
Pilihan opsi a dengan lighting yang cukup sudah bisa menghasilkan foto yg spektakuler.
4. Sport
Kebutuhan lensa untuk sport fotografi hampir sama dengan wildlife dan birding, jadi disini kembali Canon juaranya.
5. Wedding dan Fashion
Wedding dan fashion membutuhkan kamera yang bisa menghasilkan skintone
(warna kulit) paling akurat. Nikon lemah dibidang ini, sementara Canon
justru lebih unggul. Saya tidak mengatakan penggunaan kamera Nikon akan
menghasilkan foto yang jelek, tapi kalau kita menggunakan Canon, hasil
memang kurang tajam, tapi skintone akurat, tidak perlu banyak editing
lagi
a. Canon 600D + Tamron 17-50mm f2.8 non VC = 8.5jt-an
b. Canon 600D + Canon 17-55mm f2.8 = 15jt-an
Untuk fashion yang membutuhkan lensa tele, anda bisa melirik tokina 100mm f2.8 atau Canon 85mm f1.8 yang harganya sekitar 4jt-an
6. Candid, Human interest dan Street dan general purpose
Ada banyak pilihan kamera untuk bidang ini. Mulai dari kamera yang
ukurannya kecil sampai yang besar. Untuk yang ukurannya kecil saya
merekomendasikan merk Olympus.
a. Nikon D3100 + Lensa kit = 4.8jt
b. Olympus EPL-5 + Lensa kit = 7.2jt
7. Kompromi terbaik untuk semuanya
Kategori saya tambahkan, karena banyak kaskuser yang ingin kompromi
dengan semua jenis fotografi. Seperti semua jenis kompromi, ada yang
ditarik dan ada yang diulur. Jelas tidak bisa memuaskan semua aspek yang
kita inginkan dari sebuah sistem. Tapi setelah membanding-bandingkan,
menurut saya kompromi terbaik untuk semuanya adalah :
Kategori DSLR normal : Nikon D5200
=== Sampai saat ini, Nikon D5200 bebas isu cacat produk seperti yang
dialami Nikon D7000, Nikon D600 dan Nikon D800. Nikon D5200 juga
menghasilkan foto yang tajam dan memiliki rentang Dynamic Range yang
lebar, sehingga sangat baik digunakan untuk Landscape, Nature, Wildlife,
Macro, Arsitektur, Street photography
Sistem autofocusnya juga cukup modern sehingga sport photography dan wildlife sudah bisa terakomodasi.
pilihan lensa yang digunakan adalah :
Sigma 18-35mm f1.8 + Nikon 60mm f2.8 micro Nano + Nikon 70-300 VR
semua jenis fotografi bisa kita coba dengan tiga lensa ini.
Kekurangannya cuma satu : Mahal. Total sistem mencapai hampir 30jt.
Kompromi memang banyak pengorbanannya
Kategori mirrorless / kamera berukuran kecil : Olympus EPM-2
=== EPM-2 kecil, hasil fotonya bagus, pilihan lensa m4/3 lebih komplit
daripada sistem NEX, NX atau Fuji. Perlu diingat, saat kita memilih
kamera berukuran kecil, sebenarnya kita sudah mengucapkan selamat
tinggal untuk kenyamanan memotret sport dan wildlife photography yang
membutuhkan lensa panjang. Memang masih bisa, tapi tidak nyaman.
Pilihan lensa yang digunakan adalah :
Sigma 19mm f2.8 DN + Olympus 60mm f2.8 macro dan Olympus 75-300 mkII
Sebaiknya juga sistem dilengkapi dengan VF4... aksesoris tambahan berupa viewfinder elektronik yang dipasang di hotshoe flash.
=================
Perlu saya tegaskan, semua kombo ini sudah bisa menghasilkan foto
seperti yang anda biasa kagumi di majalah atau di internet. Kalau
sehabis membeli kombo itu hasil foto anda biasa-biasa saja, berarti
skill anda yang kurang (dan anda harus lebih banyak belajar) atau selera
anda ketinggian bagi selera pemula dan anda bisa membeli lensa yang
lebih baik.
Saya memilihkan body yang paling murah karena alasan dana. Saya percaya
bagi pemula yang akan banyak menghabiskan waktu untuk belajar mengenali
fitur di kameranya, investasi di lensa adalah pilihan yang paling baik.
Memang untuk kenyamanan, lebih nyaman menggunakan body di harga sekitar
7jt-an. Tapi IQ nya tidak lah banyak berbeda.
Saya juga tidak menuliskan rekomendasi kamera pocket disini karena
khawatir anda juga akan kecewa dengan fleksibilitas dan hasilnya. Saya
juga tidak memasukkan kamera pocket mahal yang bisa menghasilkan foto
dengan IQ baik karena harganya sangat mahal namun tidak bisa gonta-ganti
lensa.
Menurut saya, baiknya untuk pemula dibidang fotografi beli DSLR atau
kamera yang agak kecil tapi bisa gonta-ganti lensa (seperti mirrorless)
biar bisa eksplorasi jenis fotografi yang lain.
Sering sekali saya menemui pemula yang patah arang dan berhenti motret
gara-gara frustasi sudah menghabiskan uang banyak tapi tidak bisa
menghasilkan kualitas foto seperti yang diharapkannya, karena kurang
informasi, dan kurang latihan.
this tips
copies from [http://www.kaskus.co.id/profile/301403]